Waktu adalah salah satu nikmat tertinggi yang diberikan Allah kepada Manusia. Sudah sepatutnya manusia memanfaatkannya seefektif dan seefisien mungkin untuk menjalankan tugasnya sebagai makhluk Allah di bumi ini. Karena pentingnya waktu ini maka Allah swt telah bersumpah pada permulaan berbagai surat dalam Al-Quran yang turun di Mekkah dengan berbagai macam bagian dari waktu. Misalnya bersumpah demi waktu malam, demi waktu siang, demi waktu fajar, demi waktu dhuha, dan demi masa.
Konsep waktu
Waktu pada hakekatnya adalah nikmat dan karunia yang sangat berharga dalam menjalani hidup ini. Siapa yang dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya maka ia akan menjadi orang yang berhasil dalam hidupnya. Bahkan dalam agama waktu mempunyai kedudukan yang istimewa. Misalnya dalam agama Islam, Allah sampai bersumpah dengan waktu, misalnya dalam surat Al- Ashr ayat 1 Allah bersumpah, ”Demi Masa”. Hal ini membuktikan bahwa waktu mempunyai kedudukan yang istimewa. Sebagai sebuah karunia, maka waktu harus kita hargai setinggi mungkin sebagaimana karunia-karunia yang lain yang kita terima. Agar kita tidak mengabaikan waktu yang kita miliki, maka kita perlu mengenali konsep tentang waktu.
1. Waktu akan bergerak maju
Waktu akan bergerak maju, tidak pernah mundur, tidak berhenti, tidak beristirahat, tidak menoleh ke belakang dan akan meninggalkan masa lalu, waktu akan berjalan apa adanya tidak bisa dipersingkat, ataupun diperlambat dia akan berjalan ajeg dengan kecepatan yang sama.
Ketika kita berada dalam kesibukan yang mengasyikkan dan menyenangkan rasanya waktu berjalan begitu cepat, namun sebaliknya kalau kita berada dalam situasi yang tidak menyenangkan atau sedang menunggu sesuatu maka waktu rasanya berjalan begitu lambat, padahal waktu berjalan dengan kecepatan yang sama. Atau pada saat kita bekerja dengan target waktu yang harus kita tepati, maka rasanya kita berkejar-kejaran dengan waktu. Oleh karena itu kita harus mengerjakannya sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Bahkan kadang kita harus mengorbankan apa saja dalam berjuang untuk mengejar waktu, misalnya kita harus berjibaku di tengah kemacetan, atau di saat lain kita mengorbankan waktu makan atau waktu istirahat.
Konsep waktu yang bergerak maju akan dapat diterapkan pada bidang apa saja. Waktu yang bergerak maju ini juga dapat digunakan sebagai tolok ukur agar waktu yang kita miliki tidak sia-sia. Demikian pula orang yang sadar dengan waktu yang bergerak maju tak sekalipun akan menunda-nunda pekerjaannya. Orang-orang yang selalu sadar akan waktunya yang bergerak maju akan meraih kesuksesan. Kalau kita tidak ingin merugi, seharusnya hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Furqan: 62, ”Dan, Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang-orang yang ingin bersyukur”.
2. Waktu terus berlalu
Waktu itu terus berlalu, hari kemarin kini tinggallah kenangan, penyesalan dan rasa syukur apabila telah merasa berhasil melewati waktu. Ketika misalnya kita berhasil melewati suatu tantangan/bahaya yang menghadang, rasanya berlalunya waktu adalah suatu berkah yang tidak terkira. Akan tetapi tidak sedikit yang merasa bahwa mereka telah dihempaskan oleh waktu. Ketika berleha-leha terhadap waktu luang yang kita miliki, sebenarnya kita sudah membuah percuma karunia yang begitu berharga. Orang menjadi tua dan loyo padahal merasa belum berbuat yang terbaik. Orang tak akan mungkin kembali pada waktunya tempo dulu saat menikmati kejayaannya.
Waktu juga akan berlalu meninggalkan orang-orang yang tak mau menggunakan waktunya dengan efektif. Waktu akan berpihak pada orang yang berani menciptakan waktu luangnya untuk kegiatan yang berguna. Pendidikan memang bukanlah jalan satu-satunya untuk meraih sukses, tapi pendidikan adalah sebuah investasi yang bisa dipetik hasilnya dikemudian hari. Oleh karena itu, orang yang mengisi waktu luangnya untuk belajar dan terus belajar adalah orang yang berada pada jalur yang benar.
3. Setiap orang memiliki waktu yang sama
Tiada seorangpun yang memiliki waktu lebih atau kurang dari 24 jam per hari. Semua orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam per hari. Yang berbeda adalah bagaimana setiap orang memperlakukan waktu yang dimilikinya dengan baik. Sebagaimana dalam surat An Nahl ayat 12 Allah berfirman, ”Dan, Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan, bintang-bintang itu ditundukkan untukmu dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang memahaminya”. Orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik untuk hal-hal yang bermanfaat dan berguna akan meraih sukses. Ford, perintis industri mobil di Amerika hanya istirahat (termasuk tidur) 4 jam sehari, 20 jam waktunya digunakan untuk berlelah-lelah mengembangkan industri mobilnya. Bill Gates merintis usaha “Microsoft“nya, hanya mengambil cuti 15 hari kerja selama tahun 1978 —1984, sampai-sampai ia tertidur di depan meja komputemya, karena harus mengejar dead -line nya. Jadi mereka yang sukses adalah mereka yang mampu mengoptimalkan waktunya sedemikian rupa untuk hal-hal yang bermanfaat.
4. Waktu tidak bisa ditabung
Waktu terus bergulir, entah kita gunakan atau tidak. Banyak orang tidak menyadari bahwa waktu tidak bisa diulang lagi, waktu akan terus berlalu. Waktu dapat disiasati dalam pengertian bahwa apabila ingin memiliki waktu luang pada jam-jam pekerjaan pokoknya, maka ia harus menyelesaikan pekerjaan pokoknya lebih cepat dari jadwalnya, sehingga ia memiliki sisa waktu untuk mengerjakan yang lainnya. Inilah konsep waktu luang. Dengan cara mempercepat tugas-tugas kita, akan diperoleh waktu luang, untuk tugas lainnya yang mungkin belum terjadwal. Inilah strategi menabung waktu, namun penggunaannya tidak bisa ditunda seperti uang.
Sehingga dari konsep waktu di atas pada dasarnya waktu bagi manusia adalah ada tiga bagian, yaitu masa lalu, dimana seorang telah melewatinya dalam kesusahan atau kebahagiaan. Masa mendatang yang segera menjelang, kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi dan apa yang akan kita alami di masa datang ini. Masa sekarang, yang harus dihadapi dengan segala kesadaran dan perjuangan untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Referensi: http://gamais.itb.ac.id/manajemen-waktu-dalam-islam/
http://www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang/index.php/pojok-sentir/209-manajemen-waktu-dalam-rangka-meningkatkan-kompetensi-planning-and-organizing