Contoh Kasus Manajemen dalam Waktu

Suatu pagi yang cerah Siti seorang mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi di Jakarta bangun dari tidurnya, ketika ia membuka mata dan melihat keadaan kamarnya yang penuh dengan kertas ia-pun sadar kalau dia hari ini harus mengumpulkan tugas Pengembangan Diri yang diberikan oleh Dosennya. Siti pun panik karena ia sadar belum mengerjakan tugasnya. lalu bagaimana ini?

sehari sebelumnya

Pada pagi hari, teman-teman Siti dari Fakultas yang lain mengajaknya untuk jalan-jalan membeli pakaian dan kebutuhan lainnya. Siti dan teman-temannya berangkat dari pagi pukul 08.00. Siti menyadari bahwa ia belum mengerjakan tugas yang akan dikumpulkan besok, namun ia berpikir bahwa

“Aaaaah nanti sore setelah pergi juga pasti bisa aku kerjakan sampai selesai. Selow……”

Namun diluar perkiraan, Siti baru sampai dikosannya lewat dari pukul 19.00 karena ia dan teman-temannya terlalu asik untuk belanja. Setelah sampai kosan, Siti berpikir akan mengerjakan tugasnya, namun ia tetap menundanya. Ia lalu mengerjakan hal lainnya yang sebenarnya bisa ditunda. Siti Online Twitter, Path, Instagram, Soundcloud, Facebook bahkan Friendster.

Sampai akhirnya Siti ketiduran, dan melupakan untuk mengerjakan tugasnya.

kembali ke hari ini

Siti datang memasuki kelas dengan keadaan panik dan khawatir belum mengerjakan tugas, iapun telat dan duduk dikursi paling belakang. Karena kejadian itu, Siti bahkan tidak memperhatikan penjelasan dosen.

Tugaspun akhirnya harus dikumpulkan,  namun Siti tidak bisa mengumpulkannya. Siti pun menangis dan menyesali perbuatannya.

 

Dari kisah diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa : 

“Never put off till tomorrow what may be done day after tomorrow just as well”. -Mark Twain-

Stop be Procrastinator!

Manajemen Wakttu dan Manajemen Diri

 Waktu yang diberikan Tuhan kepada manusia sama 24 jam dalam sehari. Didalam Al-Quran disebutkan “Demi Waktu, Sesungguhnya Manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang yang beramal soleh dan saling nasehat menasehati dalam kebaikan dan kesabaran”. Jadi sebenarnya waktu itu digunakan hanya untuk 2 hal yaitu :

Berbuat Baik dan Saling Mengingatkan satu sama lain.

Berbuat baik tentu dalam konteks yang sangat luas yaitu termasuk didalamnya ibadah-ibadah wajib dan sunnat, sedekah, membantu orang lain, jujur, rendah hati, bersyukur dan lain sebagainya. Sementara Saling mengingatkan kepada saudara kita jika mereka lupa akan kebaikan dan kewajiban yang harus dilaksanakan dan meninggalkan larangan Allah, dan kita harus sabar dalam melakukannya atau tidak emosi dan tidak menyerah hanya sekali dua kali mengingatkan tapi terus menerus.

Dalam perjalanan kita menuju Allah SWT haruslah kita selalu berbuat baik supaya kita bisa meraih RidhaNya, sebab jika kita sudah meraih RidhaNya maka tentu kita juga akan mendapatkan Surganya.

Jadi sebenarnya hidup ini adalah perjalanan yang hanya sekali kita lakukan, jika kita gagal meraungi kehidupan ini maka selamanya tidak akan selamat jadi perlulah mengatur waktu kita agar tidak ada kegiatan yang kita lakukan yang tidak ada kaitannya dengan tujuan Akhir kita yaitu Allah. Hindari kegiatan yang menghambat kita untuk mencapai RidhaNya.

Oleh sebab itu perlu kita melakukan manajemen waktu agar semua kegiatan kita setiap saat mengarah kepada tujuan hidup kita, kita haruslah bisa memilah mana yang Penting Mendesak, Penting namun Tidak Mendesak, Tidak Mendasak namun Penting dan kegiatan yang Tidak Penting Tidak Mendesak. Sehingga dibagilah kegiatan kita dalam 4 Kuadran waktu, yaitu :

  1. Kuadran I merupakan hal-hal yang penting yang tidak bisa ditunda lagi harus dikerjakan seperti Menghadiri Pemakaman Keluarga dekat, Bayar Hutang dsb
  2. Kuadran II merupakan kegiatan penting juga namun bisa kita Atur waktunya seperti Sholat, Baca buku, Ngaji, Mengerjakan Tugas-tugas, mengerjakan PR namun jika kegitan pada kuadran II ini di tunda-tunda maka pada akhirnya akan menjadi kegiatan Penting Mendesak pada kuadran I. Sehingga menjadwalkan kegiatan harian sangatlah penting.
  3. Kuadran III merupakan kegiatan yang harus segera dilakukan meskipun tidak terlalu penting seperti buang air dll.
  4. kuadran IV merupakan kegiatan yang sama sekali tidak perlu kita lakukan yang tidak ada kaitannya dengan tujuan hidup kita seperti main game, facebookan berlama-lama, ngerumpi atau ngobrol pangjang lebar yang tidak ada arah tujuannya dan sebagainya.

Dengan mengetahui cara memilah kegiatan-kegiatan kita menjadi empat kuadran ini maka akan lebih mudah kita memprioritaskan mana yang lebih utama dilakukan dan mana yang tidak perlu dilakukan.

Demikianlah Manajemen Diri dan Manajemen Waktu Hidup Lebih Terarah semoga bermanfaat 🙂

Referensi : Materi-materi kuliah Personal Developement

Upayakan agar Manajemen Waktu Berjalan dengan Baik

Berikut adalah beberapa strategi yang mungkin membantu membuat jadwal Anda menjadi efektif dan efesien.

  1. Identifikasi waktu terbaik pada setiap harinya.

Apakah Anda termasuk seorang “night person” atau “morning person”? Gunakan kekuatan waktu tersebut untuk belajar. Belajar pada waktu terbaik setiap harinya – apakah itu pagi (jika anda seorang “morning person”) atau malam hari (jika anda seorang “night person”) – memungkinkan anda menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih singkat.

  1. Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.

Dalam keadaan segar, informasi dapat diproses lebih cepat dan anda jadi lebih menghemat waktu. Alasan lainnya adalah lebih mudah mendapatkan motivasi untuk mempelajari sesuatu yang menyenangkan pada saat lelah daripada mempelajari subyek yang membosankan.

 

  1. Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.

Perpustakaan adalah tempat yang baik untuk belajar karena satu-satunya yang bisa dilakukan di perpustakaan adalah belajar. Tetapi jika perpustakaan tidak memungkinkan untuk belajar (karena jam operasi yang terbatas, misalnya), carilah tempat (dan waktu) yang memang benar-benar jauh dari gangguan.

  1. Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.

Kuliah di perguruan tinggi tidak berarti anda harus belajar sepanjang waktu. Anda harus tetap mempunyai kehidupan sosial demi keseimbangan hidup anda. Jadi, tidak ada salahnya anda menjadwalkan berkunjung dan mengobrol dengan teman atau mengerjakan hobi anda yang lain.

  1. Usahakan anda punya waktu tidur dan makan yang cukup dan berkualitas.

Tidur seringkali dianggap sebagai “bank” dalam manajemen waktu. Maksudnya, setiap kali anda mendapat tugas yang membutuhkan waktu cukup banyak, anda akan “mengambil” waktu tidur anda untuk mengerjakan tugas. Hal ini jelas tidak efektif karena anda pasti akan memerlukan waktu yang lebih banyak lagi untuk mengerjakan tugas karena tubuh anda kelelahan sehingga kurang konsentrasi. Jadi kebutuhan tidur anda haruslah tetap diperhatikan.

  1. Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua kegiatan.

Jika anda menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan pulang dari kampus anda seringkali harus menunggu beberapa menit bahkan beberapa jam di halte atau peron. Mengapa tidak manfaatkan waktu menunggu tersebut untuk membaca? Bawalah catatan atau ringkasan kuliah kemana pun anda pergi dan baca setiap ada kesempatan meskipun hanya satu paragraf.

Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, mobil misalnya, jangan membaca sambil mengemudi karena sangat berbahaya. Tapi tidak berarti tidak bisa belajar selama perjalanan. Dengarkan saja rekaman belajar anda sendiri dari kaset.

Nah, anda sekarang sudah mempunyai manajemen waktu anda sendiri. Selamat belajar dan semoga sukses! Semangat 🙂

Referensi : http://www.slideshare.net/WaodeRitnaYuniyrullah/manajemen-waktu-untuk-mahasiswa

Prinsip Manajemen Waktu

Setelah mengetahui konsep waktu, tentunya kita perlu menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan waktu agar waktu tersebut senantiasa berpihak pada kita.

1. Selalulah aktif, bukan reaktif

Buatlah keputusan-keputusan aktif tentang bagaimana kita memanfaatkan waktu, daripada reaktif terhadap setiap tuntutan yang kita temui. Misalnya apa yang kita kerjakan hari ini tentunya akan lebih baik sudah kita rencanakan sebelumnya, bukan membiarkan waktu mengalir begitu saja dan ketika ada suatu hal langsung kita reaktif. Sebaiknya kita menentukan apa-apa saja yang penting dan mendesak bagi kita dan mampu mengatakan “tidak” terhadap segala sesuatu yang bertentangan terhadap rencana kita. Sebagaimana perintah Allah dalam surat Asy-Syarh ayat 7, ”Maka apabila kamu selesai dari satu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh yang lain”.

2. Tentukan sasaran

Dengan menentukan sasaran, maka kita tahu arah dan tujuan kemana langkah diayunkan. Tanpa sasaran, kita akan kurang fokus untuk melangkah dan bisa jadi kita akan kehilangan arah dan bereaksi terhadap kesempatan-kesempatan dan persoalan-persoalan yang tidak pasti. Yang harus digarisbawahi adalah sebaiknya kita melakukan segala hal yang harus kita lakukan bukanlah melakukan segala hal yang dapat kita lakukan.

3. Tentukan prioritas dalam tindakan

Setelah kita menetapkan sasaran, bukan mustahil sumber daya yang kita miliki sangat terbatas untuk mencapai semua sasaran tersebut. Lalu apa yang harus kita lakukan? Langkah berikutnya tentukan prioritas tindakan guna mencapai sasaran-sasaran tersebut. Menentukan prioritas berarti menciptakan sebuah rencana pelaksanaan yang lebih menguntungkan. Pakar ekonomi dan sosiologi bangsa Italia , Vilfredo Parreto berprinsip bahwa 80/20 artinya 20% dari apa yang kita perbuat akan memberi kita 80% dari hasilnya. Kunci dalam menentukan prioritas adalah dengan mengidentifikasikan secara hati-hati 20% dari aktifitas kita secara tepat dan menentukannya sebagai prioritas utama.

Menentukan prioritas, menciptakan sasaran-sasaran khusus untuk setiap hari atau setiap jam, lalu menyelesaikan setiap tugas sebelum memulai tugas berikutnya akan membantu menanggulangi gejala “Saya mengerjakan terlalu banyak tugas sekaligus”.

4. Pertahankan fokus kita

Optimalkan produktivitas kita dengan berkonsentrasi pada suatu kegiatan yang utama satu per satu. Setelah menentukan sasaran dan prioritas tindakan, pantaulah perkembangannya hingga kegiatan tersebut selesai. Apapun yang kita lakukan, lakukanlah dengan seluruh kemampuan, jangan setengah-setengah dan setengah hati. Selayaknya kita memegang prinsip ”DO THE BEST

Cobalah untuk menyederhanakan sasaran-sasaran, dan tentukan prioritas jangka pendek dan bagilah sasaran menjadi lebih rinci dan realistis. Karena kalau kita ingin menyelesaikan terlalu banyak sasaran sekaligus, akan menjerumuskan diri dalam kegagalan satu sasaran ke sasaran lain. Sebisa mungkin kita bisa memegang prinsip KISS yaitu Keep It Short and Simple.

Sebaiknya kita mengerjakan pada saat yang tepat demi waktu bebas yang lebih lama. Kita akan mampu menuntaskan pekerjaan jauh lebih cepat dengan cara memfokuskan pekerjaan kita pada waktu yang paling menguntungkan ketimbang kita mengerjakan banyak pekerjaan tapi tidak fokus. Misalnya kita memfokuskan satu pekerjaan di pagi hari dimana kita masih segar dan penuh konsentrasi, maka pekerjaan tersebut akan lebih cepat selesai dan di jam siang kita bisa melangkah ke pekerjaan berikutnya.

5.. Lakukan sekarang (Do It Now)

Setelah kita mengambil keputusan dan fokus, langkah berikutnya adalah lakukan. Berikut ini adalah tuntunan yang dapat membantu kita dalam melaksanakan kegiatan yang sudah ditentukan.

D –  DEVIDE Bagilah kegiatan sesuai dengan urutan prioritas dan kuasailah apa yang harus dilakukan. Bagilah juga kegiatan besar menjadi kegiatan yang lebih kecil agar mudah melakukannya.
0 = ORGANIZE Aturlah materi-materi Anda dan bagaimana Anda harus melakukannya
I =  IGNORE Abaikan   gangguan-gangguan   yang   dapat mengalihkan  perhatian  terhadap  pencapaian sasaran
T = TAKE Ambil kesempatan untuk mengetahui bagaimana kalau mungkin melakukannya seorang diri agar kita tidak tergantung pada orang lain
N = NOW Sekarang, bukan besok. Jangan menunda-nunda pekerjaan yang memang dapat dilakukan saat ini.
0 = OPPORTUNITY Kesempatan mengetuk pintu hati Anda. Jangan lewatkan kesempatan, manfaatkan untuk keuntungan Anda
W =  WATCH-OUT Waspada    terhadap   kemungkinan    adanya pemborosan waktu. Pantau dan awasi terus, berapa banyak waktu yang Saudara alokasikan dan meng-implementasikannya

6.  Seimbangkan hidup Anda

Ciptakan waktu juga untuk diri kita sendiri dan juga untuk keluarga, karena tanpa mereka hasil kerja kita tidak banyak berarti. Yang paling utama ciptakan waktu untuk hubungan vertikal dengan sang maha pencipta agar kehidupan kita selalu bergairah dan tidak terasa gersang.

Karena keindahan dalam hidup ini bukan terletak pada sejauh mana kita bahagia, tetapi terletak pada sejauh mana kita bisa berhubungan dengan baik dengan orang-orang di sekitar kita dan bagaimana kita berhubungan dengan Sang Maha Pencipta. Oleh karena itu seimbangkan hidup Anda.

Referensi : http://www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang/index.php/pojok-sentir/209-manajemen-waktu-dalam-rangka-meningkatkan-kompetensi-planning-and-organizing

Apa sih arti dari Manajemen?

Dalam literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah
manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
1. Manajemen sebagai suatu proses,
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan sains

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.

  • Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
  • Hilm an mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.

Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu.

Manajemen menurut para ahli :

  1. Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
  2. Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
  3.  Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal.

Referensi :http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

www.scribd.com/doc/4994224/pengertian-manajemen

Apa itu waktu?

Waktu adalah salah satu nikmat tertinggi yang diberikan Allah kepada Manusia. Sudah sepatutnya manusia memanfaatkannya seefektif dan seefisien mungkin untuk menjalankan tugasnya sebagai makhluk Allah di bumi ini. Karena pentingnya waktu ini maka Allah swt telah bersumpah pada permulaan berbagai surat dalam Al-Quran yang turun di Mekkah dengan berbagai macam bagian dari waktu. Misalnya bersumpah demi waktu malam, demi waktu siang, demi waktu fajar, demi waktu dhuha, dan demi masa.

Konsep waktu

Waktu pada hakekatnya adalah nikmat dan karunia yang sangat berharga dalam menjalani hidup ini. Siapa yang dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya maka ia akan menjadi orang yang berhasil dalam hidupnya. Bahkan dalam agama waktu mempunyai kedudukan yang istimewa. Misalnya dalam agama Islam, Allah sampai bersumpah dengan waktu, misalnya dalam surat Al- Ashr ayat 1 Allah bersumpah, ”Demi Masa”. Hal ini membuktikan bahwa waktu mempunyai kedudukan yang istimewa. Sebagai sebuah karunia, maka waktu harus kita hargai setinggi mungkin sebagaimana karunia-karunia yang lain yang kita terima. Agar kita tidak mengabaikan waktu yang kita miliki, maka kita perlu mengenali konsep tentang waktu.

1. Waktu akan bergerak maju

Waktu akan bergerak maju, tidak pernah mundur, tidak berhenti, tidak beristirahat, tidak menoleh ke belakang dan akan meninggalkan masa lalu, waktu akan berjalan apa adanya tidak bisa dipersingkat, ataupun diperlambat dia akan berjalan ajeg dengan kecepatan yang sama.

Ketika kita berada dalam kesibukan yang mengasyikkan dan menyenangkan rasanya waktu berjalan begitu cepat, namun sebaliknya kalau kita berada dalam situasi yang tidak menyenangkan atau sedang menunggu sesuatu maka waktu rasanya berjalan begitu lambat, padahal waktu berjalan dengan kecepatan yang sama. Atau pada saat kita bekerja dengan target waktu yang harus kita tepati, maka rasanya kita berkejar-kejaran dengan waktu. Oleh karena itu kita harus mengerjakannya sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Bahkan kadang kita harus mengorbankan apa saja dalam berjuang untuk mengejar waktu, misalnya kita harus berjibaku di tengah kemacetan, atau di saat lain kita mengorbankan waktu makan atau waktu istirahat.

Konsep waktu yang bergerak maju akan dapat diterapkan pada bidang apa saja. Waktu yang bergerak maju ini juga dapat digunakan sebagai tolok ukur agar waktu yang kita miliki tidak sia-sia. Demikian pula orang yang sadar dengan waktu yang bergerak maju tak sekalipun akan menunda-nunda pekerjaannya. Orang-orang yang selalu sadar akan waktunya yang bergerak maju akan meraih kesuksesan. Kalau kita tidak ingin merugi, seharusnya hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Furqan: 62, ”Dan, Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang-orang yang ingin bersyukur”.

2. Waktu terus berlalu

Waktu itu terus berlalu, hari kemarin kini tinggallah kenangan, penyesalan dan rasa syukur apabila telah merasa berhasil melewati waktu. Ketika misalnya kita berhasil melewati suatu tantangan/bahaya yang menghadang,  rasanya berlalunya waktu adalah suatu berkah yang tidak terkira. Akan tetapi tidak sedikit yang merasa bahwa mereka telah dihempaskan oleh waktu. Ketika berleha-leha terhadap waktu luang yang kita miliki, sebenarnya kita sudah membuah percuma karunia yang begitu berharga.  Orang menjadi tua dan loyo padahal merasa belum berbuat yang terbaik. Orang tak akan mungkin kembali pada waktunya tempo dulu saat menikmati kejayaannya.

Waktu juga akan berlalu meninggalkan orang-orang yang tak mau menggunakan waktunya dengan efektif. Waktu akan berpihak pada orang yang berani menciptakan waktu luangnya untuk kegiatan yang berguna. Pendidikan memang bukanlah jalan satu-satunya untuk meraih sukses, tapi pendidikan adalah sebuah investasi yang bisa dipetik hasilnya dikemudian hari. Oleh karena itu, orang yang mengisi waktu luangnya untuk belajar dan terus belajar adalah orang yang berada pada jalur yang benar.

3. Setiap orang memiliki waktu yang sama

Tiada seorangpun yang memiliki waktu lebih atau kurang dari 24 jam per hari. Semua orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam per hari. Yang berbeda adalah bagaimana setiap orang memperlakukan waktu yang dimilikinya dengan baik. Sebagaimana dalam surat An Nahl ayat 12 Allah berfirman, ”Dan, Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan, bintang-bintang itu ditundukkan untukmu dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang memahaminya”. Orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik untuk hal-hal yang bermanfaat dan berguna akan meraih sukses. Ford, perintis industri mobil di Amerika hanya istirahat (termasuk tidur) 4 jam sehari, 20 jam waktunya digunakan untuk berlelah-lelah mengembangkan industri mobilnya. Bill Gates merintis usaha “Microsoft“nya, hanya mengambil cuti 15 hari kerja selama tahun 1978 —1984, sampai-sampai ia tertidur di depan meja komputemya, karena harus mengejar dead -line nya. Jadi mereka yang sukses adalah mereka yang mampu mengoptimalkan waktunya sedemikian rupa untuk hal-hal yang bermanfaat.

4. Waktu tidak bisa ditabung

Waktu terus bergulir, entah kita gunakan atau tidak. Banyak orang tidak menyadari bahwa waktu tidak bisa diulang lagi, waktu akan terus berlalu. Waktu dapat disiasati dalam pengertian bahwa apabila ingin memiliki waktu luang pada jam-jam pekerjaan pokoknya, maka ia harus menyelesaikan pekerjaan pokoknya lebih cepat dari jadwalnya, sehingga ia memiliki sisa waktu untuk mengerjakan yang lainnya. Inilah konsep waktu luang. Dengan cara mempercepat tugas-tugas kita, akan diperoleh waktu luang, untuk tugas lainnya yang mungkin belum terjadwal. Inilah strategi menabung waktu, namun penggunaannya tidak bisa ditunda seperti uang.

Sehingga dari konsep waktu di atas pada dasarnya waktu bagi manusia adalah ada tiga bagian, yaitu masa lalu, dimana seorang telah melewatinya dalam kesusahan atau kebahagiaan. Masa mendatang yang segera menjelang, kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi dan apa yang akan kita alami di masa datang ini. Masa sekarang, yang harus dihadapi dengan segala kesadaran dan perjuangan untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Referensi: http://gamais.itb.ac.id/manajemen-waktu-dalam-islam/

http://www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang/index.php/pojok-sentir/209-manajemen-waktu-dalam-rangka-meningkatkan-kompetensi-planning-and-organizing